Tentang Kopi Gayo
Kopi dari daerah Gayo merupakan kopi termahal di dunia ini terbukti pada saat pameran kopi dunia yang diselenggarakan organisasi Specialty Coffee Association of America (SCAA) di Portland, Oregon Convention Center, Amerika Serikat.
Para penikmat kopi pasti sudah mengenal Kopi Gayo.
Karena selain sebuah trade mark kopi Arabica berkualitas, Kopi yang berasal dari Dataran Tinggin Gayo ini sudah dikenal sejak abad 17. Padahal kopi, bukanlah tanaman asli Indonesia, tanaman ini dibawa oleh kolonial Belanda melalui korporasi V0C ke Indonesia pada tahun 1699 dan dibudidayakan di Pulau Jawa.
Setelah itu baru dikembangkan di beberapa daerah di Indonesia antara lain, di Pulau Sumatera . Di dataran Tinggi Gayo tanaman ini mulai dikembangkan pada tahun 1924 yang di bawa oleh orang belanda yaitu setelah selesainya pembangunan jalan dari Bireuen ke takengon pada tahun 1913. Kopi Arabika (Coffee Arabica) di kawan Desa Paya Tumpi, selanjutnya menyebar ke daerah Blang Gele, Burni Bius, Rediness, Bergendal dan Bandar lampahan. Akan tetapi pembudidayaanya masih terbatas hanya di kalangan orang-orang belanda saja dan hanya sedikit di kalangan bangsawan lokal.
Budi daya secara luas tanaman kopi Arabika di dataran tinggi tanoh Gayo baru di mulai setelah pada awal Kemerdekaan Republik Indonesia yaitu pada tahun 1945 (Renes, 1989).
Budi daya secara luas tanaman kopi Arabika di dataran tinggi tanoh Gayo baru di mulai setelah pada awal Kemerdekaan Republik Indonesia yaitu pada tahun 1945 (Renes, 1989).
Dataran "Tinggi Gayo" memiliki ketinggian rata-rata 600 hingga 1.800 dpl, dengan struktur tanah subur dan cocok ditanami kopi jenis arabika.
Kopi asal dataran tinggi "Tanah Gayo" meliputi :
Kabupaten Aceh Tengah,
Gayo Lues dan
Bener Meriah
Kopi asal tanoh gayo merupakan produk spesial, dan memiliki aroma khas dibanding wilayah lainnya di Dunia.
Kopi Arabika Gayo telah mendapat Sertifikat perlindungan IG pada 27 Mei 2010 yang diserahkan Menteri Hukum dan HAM, Patralis Akbar, di Jakarta.
Keunikan kopi Gayo dikenal dengan istilah "heavy body and light acidity` yakni sensasi rasa keras saat kopi ditengguk dan aroma yang menggugah semangat.
Kopi arabika dari dataran Tinggi Gayo, telah dikenal dunia karena memiliki citarasa khas dengan ciri utama antara lain aroma dan perisa yang kompleks dan kekentalan yang kuat. International Conference on Coffee Science, Bali, Oktober 2010 menominasikan kopi Dataran Tinggi Gayo ini sebagai the Best No 1, dibanding kopi arabika yang berasal dari tempat lain.
Category: Coffee Gayo
0 komentar