. . . . .Translate English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Indonesia Masih Mengimpor Kopi

KOPI GAYO Shop | 9:03 AM | 1 komentar

Indonesia Produsen Kopi Terbesar Ketiga Dunia, Indonesia Masih Mengimpor Kopi

Indonesia Produsen Kopi Terbesar Ketiga Dunia, Indonesia Masih Mengimpor Kopi
Coffee Arabica Gayo
Sidoaarjo: Walaupun menjadi negara produsen kopi terbesar ketiga dunia,  ternyata Indonesia masih harus mengimpor dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan kopi dalam negeri.

Produksi kopi di Indonesia saat ini rata-rata 600 ribu ton per tahun. Angka ini masih jauh di bawah Vietnam yang mampu memproduksi kopi 1,2 juta ton per tahun.

Menurut Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Indonesia sebenarnya bisa menjadi produsen kopi terbesar dunia karena lahannya luas. Namun luasnya lahan ini ternyata tidak diimbangi dengan produktivitas yang tinggi.

“Lahan harus dibuka lebih banyak, teknologi harus diterapkan dan disiplin di seluruh pemangku kepentingan agar kita bisa meningkatkan
produktivitas,” kata Gita Wirjawan seusai berdialog dengan sejumlah petani kopi di PT Aneka Coffe Industri di kawasan Trosobo Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo, Selasa (19/3).

Terkait revitalisasi perkebunan, Gita Wirjawan mengaku akan segera berbicara dengan seluruh pemangku kepentingan. Menurutnya saat ini yang utama adalah semangat terlebih dulu untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen terbesar kopi di dunia.

Meski menduduki produsen terbesar ketiga, namun ironisnya Indonesia masih harus mengimpor kopi untuk kebutuhan domestiknya. Tahun ini saja Indonesia masih mengimpor kopi 70 ribu ton atau naik 300% dibandingkan impor tahun lalu. Kopi tersebut sebagian besar diimpor dari Brasil dan Vietnam sebagai produsen kopi pertama dan kedua dunia.

“Kopi Indonesia banyak dibutuhkan dunia karena kualitasnya, sehingga harganya pun bagus. Sementara untuk domestik kita impor kopi lebih murah seperti dari Vietnam,” kata Ketua Umum Gabungan Eksporter Kopi Indonesia Hutama Sugandhi.

Sugandhi membenarkan, tidak terpenuhinya kebutuhan kopi domestik ini tak terlepas dari rendahnya produktivitas di Indonesia. Lahan perkebunan kopi Indonesia sudah cukup luas mencapai 1,1 juta hektare. Jauh lebih luas dibandingkan Vietnam yang hanya 550 ribu hektare.

Namun untuk memanfaatkan lahan ini diperlukan komitmen pemerintah di antaranya membantu infrastruktur. Sebab walaupun lahan luas namun tidak diimbangi infrastruktur akan membuat investor berpikir dua kali menanamkan modalnya untuk bisnis menanam kopi di Indonesia. Padahal dari sepuluh kopi berkualitas di dunia, lima di antaranya dari Indonesia.

“Produksi kita hanya 700 sampai 800 kilogram per hektare sementara Vietnam bisa mencapai tiga ton per hektarnya,” kata Sugandhi.

Menurut Sugandhi dengan geografis berbeda dibandingkan Vietnam, Indonesia seharusnya bisa meningkatkan produktivitasnya. Minimal produktivitas kopi di Indonesia sudah bisa mencapai 1,5 ton per hektar.

Rendahnya produktivitas ini tak terlepas dari kurangnya penyuluhan pemangku kepentingan terhadap petani kopi. Selain itu bantuan modal dari pemerintah juga dinilai masih kurang. Menurutnya bantuan modal untuk perkebunan di Indonesia lebih banyak dialokasikan untuk kelapa sawit dan karet.

Padahal pada tahun 2020 mendatang, kata Sugandhi, dunia diprediksi akan terjadi kekurangan kopi karena terbentur keterbatasan lahan yang makin sempit. Sementara Indonesia masih memiliki lahan cukup luas seharusnya bisa memanfaatkan keadaan ini dimulai dari sekarang. (Heri S/Adf)


Sumber : metrotvnews.com | Selasa, 19 Maret 2013 | 15:23 WIB

Category: ,

  • Artikel ini ditulis oleh Tim Ketiara Coffee
  • Diterbitkan pada hari :
  • Dalam kategori : ,
  • Telah dibaca sebanyak 1 kali meninggalkan komentar
  • Ayo Berlangganan artikel blog Ketiara Coffee via RSS Feed atau Email

1 comment:

  1. Oh, is there any way to translate this article into English? I really can't understand it perfectly with online translators. I think this blog has got something valuable to share about coffee.

    Regards,
    Finn Felton
    Kopi Luwak

    ReplyDelete